
Oleh, Rahmawati Dewi, S.Pd
Narasumber : 1. Dr. Muhammad Arista
2. Juwita Novita, S.tr.Keb
3. Mona Astika, AMG
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja adalah orang yang berusia 12 hingga 24 tahun. Masa remaja merupakan peralihan dari kanak-kanak menjadi dewasa. Artinya, proses pengenalan dan pengetahuan kesehatan reproduksi sebenarnya sudah dimulai pada masa ini.
Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting, terutama pada remaja. Sebab, masa remaja adalah waktu terbaik untuk membangun kebiasaan baik menjaga kebersihan, yang bisa menjadi aset dalam jangka panjang.Dalam Kesempatan kali ini untuk mendukung generasi muda Bangsa menjadi lebih baik pemerintah Desa mengadakan Pembinaan kepada siswa siswi di SMK Perinis Adiluhur tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi bagi remaja.Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa 20 September 2022 yang bertempat di SMK Perinis Adiluhur.
Pada dasarnya, remaja perlu memiliki pengetahuan seputar kesehatan reproduksi. Tak hanya untuk menjaga kesehatan dan fungsi organ tersebut, informasi yang benar terhadap pembahasan ini juga bisa menghindari remaja melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.Memiliki pengetahuan yang tepat terhadap proses reproduksi, serta cara menjaga kesehatannya, diharapkan mampu membuat remaja lebih bertanggung jawab. Terutama mengenai proses reproduksi, dan dapat berpikir ulang sebelum melakukan hal yang dapat merugikan.Pengetahuan seputar masalah reproduksi tidak hanya wajib bagi remaja putri saja. Sebab, anak laki-laki juga harus mengetahui serta mengerti cara hidup dengan reproduksi yang sehat. Pergaulan yang salah juga pada akhirnya bisa memberi dampak merugikan pada remaja laki-laki pula.
Oleh karena itu pada akhir acara dibentuknya Pusat Informasi Kesehatan Remaja (PIK R) yang bertugas sebagai forum penyelesaian maslah yang timbul dilingkungan remaja itu sendiri dan sebagai pusat informasi tentang pengetahuan dasar tentang kesehatan reproduksi yakni:
- Pengenalan terhadap sistem, proses, serta fungsi alat reproduksi. Usahakanlah untuk menyampaikan informasi sesuai dengan usia dan kesiapan anak. Tapi sebaiknya hindari penggunaan istila-istilah tertentu yang malah bisa mengaburkan makna dan membuat anak tidak mengenal dengan pasti masalah reproduksi.
- Risiko penyakit. Aspek ini juga sebaiknya sudah mulai dikenalkan dan disampaikan pada remaja yang sudah beranjak dewasa. Dengan mengetahui risiko yang mungkin terjadi, remaja tentu akan lebih berhati-hati dan lebih menjaga kesehatan reproduksi.
- Kekerasan seksual dan cara meghindarinya. Remaja perlu dikenalkan dengan hak-hak reproduksi yang ia miliki. Selain itu, diperlukan juga pengetahuan tentang kekerasana seksual yang mungkin terjadi, apa saja jenisnya, dan bagaimana cara mencegahnya terjadi.
https://bayungcerik.desa.id/artikel/2019/11/25/pentingnya-kesehatan-reproduksi-remaja